Dunia saya tidak pernah sama lagi sejak malam itu - SWI swissinfo.ch

Esai tentang Hak-Hak Gay di Tiongkok: Perspektif Unik dari Seorang Penulis Wanita Swiss

Baru-baru ini, sebuah pengadilan di Changsha, Tiongkok, menolak gugatan yang diajukan oleh dua orang homoseksual, Sun Wenlin dan Hu Mingliang, yang ingin mendaftarkan pernikahan mereka. Ini adalah kasus pernikahan homoseksual pertama di Tiongkok Daratan dan telah menimbulkan keprihatinan dan diskusi yang luas di masyarakat. Meskipun kasus ini ditolak, para aktivis homoseksual percaya bahwa gugatan tersebut telah meningkatkan kesadaran akan isu ini.

Sementara itu, sebuah buku tentang sejarah lesbianisme di Swiss, "Sejak malam itu, duniaku menjadi terobsesi", sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Buku yang berisi sejarah lisan dari sebelas lesbian Swiss ini telah menimbulkan sensasi besar. Penulis Corinne Rufli dan penerjemah Qiao Mu diwawancarai oleh swissinfo.ch dan berbagi pemikiran dan pendapat mereka.

Corinne Rufli mengatakan bahwa pendidikan dan karir sangat penting bagi perempuan untuk mengejar kehidupan yang mandiri dan otonom. Melalui buku ini, ia berharap dapat menginspirasi para lesbian muda untuk belajar tentang pengalaman hidup dari berbagai generasi perempuan dan mengejar kebahagiaan mereka sendiri.

Corinne Rufli menyatakan keprihatinan dan dukungannya terhadap keberlangsungan hidup kaum homoseksual di Tiongkok dan menyerukan agar Pemerintah lebih bertanggung jawab terhadap kebebasan dan hak-hak kaum homoseksual.

Akhirnya, Corinne Rufli mengungkapkan rasa terkejut dan antisipasinya terhadap para pembaca Tionghoa yang membaca bukunya, dengan harapan buku ini dapat memberikan keberanian bagi para wanita dan menjadi jembatan untuk dialog antargenerasi, sehingga lebih banyak orang yang memahami dan menghormati gaya hidup yang berbeda.

Semua cerita dan perspektif ini mencerminkan kepedulian dan dukungan terhadap isu homoseksualitas, dan diharapkan akan ada lebih banyak kesetaraan dan penghormatan yang diberikan kepada kaum homoseksual di masa depan. Mari kita semua menantikan dan bekerja sama agar semua orang dapat menikmati hak dan penghormatan yang sama.

tren modis

Cerita Terbaru

id_IDBahasa Indonesia