Kasus hak-hak LGBT Hong Kong: Insiden imigrasi menyoroti momen kritis untuk tindakan afirmatif - BBC News Chinese

Kasus Kesetaraan Hak Pasangan Gay Hong Kong: Pertarungan Pegawai Negeri Sipil-Pilot yang Dapat Menulis Ulang Sejarah

Di Hong Kong, kisah cinta pasangan sesama jenis menulis ulang sejarah Pada 2 Agustus 2018, situs web BBC berbahasa Mandarin melaporkan kisah pegawai negeri sipil Hong Kong, Leung Chun-ngang dan pilot kelahiran Inggris, Scott, pasangan yang menjadi yang terdepan dalam gerakan LGBTQ saat mereka memperjuangkan kesetaraan hak.

Leung Chun Kong dan Scott mendaftarkan pernikahan mereka di Selandia Baru pada tahun 2014, tetapi setelah kembali ke Hong Kong, mereka menyadari bahwa mereka tidak berhak atas tunjangan pasangan yang tersedia bagi pasangan heteroseksual, termasuk keringanan pajak. Meskipun tunjangan ini tidak penting secara finansial bagi mereka, mereka percaya bahwa mereka memiliki kemampuan dan dukungan dari keluarga untuk memperjuangkan hak-hak yang layak diterima oleh komunitas LGBT.

Pada tahun 2015, mereka mengajukan peninjauan kembali ke pengadilan, meminta Pemerintah untuk memberikan perlakuan yang sama kepada mereka. Mereka memenangkan kasus mereka di tingkat pertama, tetapi Pemerintah kemudian berhasil dalam bandingnya, dan pada tahun 2018, mereka memutuskan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Banding Akhir (CFA), yang akan membuat keputusan akhir dalam kasus ini.

Gugatan ini tidak hanya memperjuangkan hak-hak pribadi mereka, tetapi juga dapat mempengaruhi apakah pasangan gay di Hong Kong dapat memperjuangkan hak-hak yang sama dengan heteroseksual di masa depan, dan bahkan menjadi kasus referensi untuk kasus-kasus terkait pernikahan sesama jenis. Kisah pasangan ini tidak diragukan lagi telah menjadi babak penting dalam sejarah pergerakan gay di Hong Kong.

Kisah Leung Chun Kong dan Scott juga merupakan kisah cinta, keberanian dan ketekunan. Kasus mereka telah menarik perhatian luas, tidak hanya karena keberanian mereka dalam memperjuangkan hak-hak komunitas LGBT, namun juga karena kisah cinta mereka telah menyentuh hati banyak orang.

Dalam masyarakat Hong Kong yang beragam namun konservatif, kisah Leung dan Scott mengingatkan kita bahwa cinta seharusnya tidak dibatasi oleh jenis kelamin dan setiap orang harus menikmati hak dan martabat yang sama. Perjuangan mereka tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang ingin diperlakukan sama.

Seiring dengan kemajuan masyarakat kita, kami berharap Hong Kong menjadi tempat yang lebih toleran dan setara di mana setiap orang bebas untuk mencintai dan dicintai tanpa belenggu diskriminasi dan prasangka. Kisah Leung Chun Kong dan Scott akan selalu menjadi tonggak penting dalam perjuangan untuk kesetaraan dan martabat.

tren modis

Cerita Terbaru

id_IDBahasa Indonesia