Variasi genetik dapat memberikan keuntungan reproduksi pada biseksual

Biseksualitas: Variasi genetik dapat memberikan keuntungan reproduksi

Dalam masyarakat saat ini, keragaman orientasi seksual telah semakin banyak diterima dan didiskusikan. Di antara mereka, biseksualitas sebagai orientasi seksual telah lama menjadi subjek kontroversi dan kesalahpahaman. Namun, sebuah penelitian terbaru dapat membawa perspektif baru bagi pemahaman kita tentang biseksualitas. Profesor Jianzhi "George" Zhang dan timnya di University of Michigan melakukan sebuah penelitian untuk meneliti kemungkinan implikasi reproduksi dari variasi genetik di balik perilaku biseksual (BSB).

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada paradoks Darwin yang sudah berlangsung lama: jika perilaku seksual sesama jenis (SSB) menghasilkan lebih sedikit keturunan, mengapa alel yang terkait dengan SSB stabil dalam populasi? Untuk menjawab pertanyaan ini, tim peneliti mengajukan hipotesis bahwa alel terkait SSB dapat memberikan keuntungan reproduksi pada heteroseksual.

Studi Profesor Chang menemukan bahwa biseksualitas (BSB) berkorelasi positif dengan lebih banyak anak secara genetis, meskipun jumlah pasangan seksual tidak lagi memprediksi jumlah keturunan karena meluasnya penggunaan kontrasepsi dalam masyarakat Inggris modern. Hal ini menunjukkan bahwa alel yang terkait dengan BSB dapat mendorong reproduksi heteroseksual. Tim lebih lanjut mengeksplorasi sifat perilaku petualang dan menemukan bahwa hal itu secara positif terkait secara genetik dengan BSB dan jumlah anak. Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku petualang mungkin merupakan penyebab yang mendasari alel terkait BSB yang mendorong reproduksi heteroseksual.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini juga mengamati bahwa BSB secara genetis terkait dengan lebih banyak anak, tetapi ini tidak berarti bahwa BSB diseleksi secara aktif. Karena SSB juga dikaitkan dengan peningkatan mortalitas, keuntungan reproduksi dan kerugian viabilitas dari alel yang terkait dengan BSB kemungkinan besar akan saling meniadakan, dan dengan demikian BSB dapat dipertahankan secara genetik.

Temuan dari penelitian ini memberikan kita perspektif baru untuk membantu kita memahami kemungkinan peran evolusioner dan signifikansi biseksualitas. Penelitian ini menyoroti kompleksitas mekanisme genetik dan evolusi di balik orientasi seksual dan menyarankan perlunya perspektif yang lebih terbuka dan pluralistik ketika membahas orientasi seksual.

Namun, Profesor Cheung juga menunjukkan bahwa analisis empiris dari penelitian ini bergantung pada peserta UK Biobank yang berasal dari keturunan Eropa, dan dengan demikian penerapan hasil penelitian ini pada kelompok etnis lain masih perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian di masa depan perlu mengeksplorasi mekanisme genetik dan evolusi di balik orientasi seksual dalam konteks budaya dan sosial yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

Penelitian ini tidak hanya memberi kita pemahaman baru tentang biseksualitas, tetapi juga membuka jalan baru untuk eksplorasi di masa depan dalam bidang penelitian orientasi seksual. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kami berharap dapat mengungkap lebih banyak lagi rahasia keragaman seksual di masa depan.

tren modis

Cerita Terbaru

id_IDBahasa Indonesia