Mark Simpson: Menciptakan istilah 'urban beauty' untuk menggambarkan bahwa penghargaan terhadap tubuh pria tidak terbatas pada kaum homoseksual | Perspektif Budaya

Kecantikan Urban dan Pecinta Erotis: Menjelajahi Evolusi Estetika Pria

Dalam masyarakat saat ini, konsep kecantikan pria sedang mengalami perubahan revolusioner yang tidak hanya menumbangkan konsep tradisional, tetapi yang lebih penting, memakan para ayah yang telah membentuk dan mempertahankan konsep-konsep ini. Dalam prosesnya, kita telah menyaksikan lahirnya citra maskulinitas baru, yang tidak lagi dibatasi oleh kerangka kerja masa lalu, tetapi bebas untuk mengekspresikan diri dan mengejar kecantikan.

Istilah 'metroseksual' pertama kali diciptakan oleh Mark Simpson pada tahun 1994 untuk menggambarkan pria yang mulai memperhatikan penampilan dan gaya hidup mereka. Tidak lagi puas dengan citra maskulinitas tradisional, para pria ini mulai merawat kulit, rambut, pakaian, dan estetika mereka secara keseluruhan untuk mendapatkan kekaguman dan membangkitkan hasrat wanita dan pria. David Beckham menjadi eksponen dari konsep ini.

Seiring berjalannya waktu, Simpson mengembangkan konsep ini lebih jauh pada tahun 2003, dengan menciptakan istilah 'spornoseksual' untuk menyebut pria yang menghabiskan banyak waktu di gym, membentuk tubuh mereka melalui dedikasi yang ekstrem dan peningkatan protein. Para pria ini melihat citra mereka sebagai sebuah merek dan menggunakannya sebagai aset utama mereka untuk membuat perbedaan di dunia. Cristiano Ronaldo menjadi ikon era baru ini.

Di balik revolusi ini adalah runtuhnya kepastian tentang gender dan seksualitas. Simpson menunjukkan bahwa bagi generasi muda, gagasan tradisional tentang monogami telah ditinggalkan. Perubahan ini telah dipercepat dengan munculnya media sosial, di mana setiap orang telah menjadi merek mereka sendiri dan menampilkan tubuh mereka telah menjadi cara untuk menarik perhatian.

Namun, Simpson juga menawarkan refleksi bahwa meskipun pengejaran kecantikan pria ini membawa kebebasan dan keragaman, namun hal ini juga dapat menyebabkan kesombongan dan kedangkalan yang berlebihan. Dia khawatir bahwa kita mungkin hidup di zaman yang penuh dengan kedangkalan di mana kecantikan sejati dapat terabaikan.

Meskipun demikian, Simpson dengan gigih membela tampilan otot di media sosial sebagai kebutuhan untuk bertahan hidup dan penegasan harga diri. Perspektifnya menantang gagasan tradisional tentang gender dan membuka jalan baru untuk masa depan kecantikan pria.

Dalam revolusi ini, kita melihat perubahan besar dalam hubungan antara pria dan citra mereka. Ini bukan hanya perubahan eksternal, tetapi juga eksplorasi dan konfirmasi identitas diri internal. Seiring dengan kemajuan masyarakat, kami berharap dapat menyaksikan ekspresi kecantikan pria yang lebih beragam dan inklusif.

tren modis

Cerita Terbaru

id_IDBahasa Indonesia