Menegaskan Identitas di Pesta Ulang Tahun: Perjalanan Penemuan Diri Seorang Biseksual
Pada sebuah pesta ulang tahun yang penuh dengan tawa dan perayaan, saya mengalami momen yang akan mengubah jalan hidup saya selamanya. "Kamu lebih tahu dari itu," kata seorang teman yang baru saja saya temui kepada saya. Kata-kata itu terukir dalam ingatan saya seolah-olah membeku dalam waktu.
Pada saat itu, saya diperkenalkan dengan seorang teman, dan kami memulai obrolan di pesta seperti biasa. Ketika dia bertanya tentang status hubungan saya, saya mengaku bahwa saya tidak punya pacar, tapi saya punya pacar. Reaksinya terkejut, diikuti dengan serangkaian pertanyaan dan prasangka yang sangat familiar bagi kaum biseksual.
Namun kali ini, saya bukan lagi orang yang bingung dengan seksualitas saya. Setelah bertahun-tahun melakukan eksplorasi diri, saya telah menemukan jati diri saya - seorang biseksual yang percaya diri. Saya tidak merasa ragu dengan diri saya sendiri karena ketidaktahuan orang lain.
Saya menanggapi pertanyaannya dengan tegas dengan menunjukkan kesalahpahamannya tentang komunitas LGBTQ+, terutama stereotip biseksual. Saya mengatakan kepadanya bahwa biseksualitas bukanlah masa transisi atau kedok untuk menyembunyikan identitas queer. Kami nyata dan harus diperlakukan dengan kesetaraan dan rasa hormat.
Dialog ini tidak hanya mengubah sudut pandangnya, tetapi juga menginspirasi saya. Dia menyarankan agar saya berbagi pemikiran dan pengalaman saya untuk membantu lebih banyak orang memahami kehidupan biseksual yang sebenarnya. Itu adalah saran yang tidak pernah saya pertimbangkan sebelumnya, tetapi saya memutuskan untuk menerima tantangan tersebut.
Beberapa minggu kemudian, saya menerbitkan artikel pertama saya tentang pengalaman hidup sebagai seorang biseksual. Setelah artikel tersebut diterbitkan, saya menerima undangan dari editor di seluruh negeri untuk menulis lebih banyak artikel tentang isu-isu biseksual. Saya menulis sebuah artikel tentang 10 pertanyaan umum yang sering ditanyakan oleh para biseksual, menanggapi pertanyaan-pertanyaan bias ini dengan humor dan kejujuran.
Seiring berjalannya waktu, saya telah mendobrak stereotip tentang biseksual melalui artikel dan wawancara. Saya telah menerima umpan balik dari para biseksual dan pendukung dari seluruh dunia yang telah berbagi cerita dan mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada saya.
Semua pengalaman ini menginspirasi saya untuk membuat sebuah kolom, Ask Dad, di mana saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pembaca tentang segala hal, mulai dari kebingungan untuk mengungkapkan diri hingga tantangan dalam menghadapi hubungan biseksual. Kolom ini telah menjadi sebuah platform untuk mendukung dan menginspirasi mereka yang mencari bantuan.
Saya berharap pengalaman dan upaya saya dapat menciptakan dunia yang lebih terbuka dan inklusif bagi kaum biseksual. Saya mendorong semua orang yang biseksual, apa pun bakat Anda, untuk menggunakannya untuk mengubah cara pandang dunia terhadap biseksual dan membuat hidup kita lebih baik.
Salah satu pelajaran terpenting yang saya pelajari dalam perjalanan ini adalah bahwa ketika Anda cukup berani untuk berdiri dan berbicara dengan suara Anda sendiri, Anda tidak hanya dapat mengubah persepsi orang lain, tetapi Anda juga dapat memberikan kekuatan dan harapan bagi mereka yang masih mencari identitas mereka.
Lewis Oakley adalah seorang kolumnis biseksual, ayah dan penulis yang tinggal di Inggris. Bukunya yang akan datang, Bisexual Basics: A Q&A Guide to Coming Out, Dating, Parenting and Beyond, akan dirilis pada bulan Mei ini. Ikuti Lewis di media sosial @lewyoaks dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Jika Anda memiliki cerita inspiratif untuk dibagikan, atau ingin berbagi pendapat tentang suatu isu, silakan kunjungi out.com/submit untuk informasi lebih lanjut. Bersama-sama, kita dapat mengubah dunia dengan kekuatan cerita.